Tugas Bahasa Indonesia
Nama : Lia Atma Rahmawati
Kelas : XI IPS 1
Guru Pembimbing : Aryani Luh Madya Wikantari
RINGKASAN MATERI BUKU NON FIKSI
Judul : La Tahzan For Modern Muslimah
Editor : Yuni Moniasih dan Khairina
Penerbit : DAR! Mizan
Tebal : 216 hlm
RINGKASAN:
Buku ini berisi tentang kunci sukses para muslimah untuk menghilangkan kegelisahan. Dengan mengutip ayat Al-Quran dan Hadis, serta beberapa contoh kasus yang sesuai gengan permasalahan yang dibahas. Di dalamnya berisi tentang cara menghadapi kegelisahan, mengelola kegelisahan menjadi sesuatu yang positif, mengetahui gejala-gejala kegelisahan sehingga bisa mempersiapkan solusinya lebih awal.
Buku yang ditulis oleh Annisa Lathifah ini dibagi dalam empat bagian.
Bagian pertama, membahas mengenai hati. Hati merupakan kunci utama dalam merasakan kegelisahan. Hati juga ibarat titik pangkal keberangkatan segala sesuatu dari manusia. Hati atau qalb berasal dari kata qalaba yang artinya “berbolak-balik”. Hati yang bersih akan selalu tenang dan siap menghadapi keadaan apa pun, termasuk keadaan yang membuat kita sedih atau gelisah. Hati selalu membisikkan hal-hal yang baik. Hatilah yang pertama kali memberontak dan memberi nasihat ketika kita akan mengerjakan hal-hal buruk atau perbuatan dosa. Hati juga yang memunculkan perasaan penyesalan atau kegelisahan atas tindakan yang kurang terpuji. Salah satu cara agar hati kita tidak gelisah adalah dengan senantiasa menanamkan sifat-sifat Allah (Asma Al-Husna). Jalan efektif untuk menanamkan sifat-sifat Allah adalah taqarub.
Hati sangat penting perannya dalam menentukan tindakan atau sikap. Jika hati sudah kuat dengan hal-hal baik, apa pun yang akan kita lakukan, insya Allah, tidak jauh dari keberkahan dan kesuksesan. Maka dari itu kita perlu melatih hati agar kuat dan dapat dijadikan sumber kekuatan.
Kegelisahan yang kita alami bisa diatasi dengan mendengarkan kata hati. Namun, sering kali kita tidak tahu suara hati kita, itu yang membuat kita selalu gelisah. Karena suara hati kita tertutupi kotoran dari berbagai dosa. Oleh karena itu, setiap saat kita harus menjaga hati dan membersihkannya.
Dengan menjadi seorang pemaaf, kita juga dapat terhindar dari perasaan gelisah dan akan lebih dekat pada keridhaan jiwa serta ketenangan hati. Seorang yang mudah memaafkan orang lain akan disayang orang-orang disekitarnya. Memaafkan orang lain memang tidak mudah, membutuhkan kemurahan dan kebesaran hati kita.
Mengakui kesalahan atau dosa yang telah kita lakukan dan meminta maaf, kita tidak akan dihantui perasaan bersalah yang akan menimbulkan kegelisahan. Dengan berani mengakui kesalahan dan meminta maaf, orang yang merasa kita rugikan tidak akan marah. Meskipun dalam benaknya ada perasaan kesal dan marah, dia akan memaafkan kesalahan kita. Sebaliknya, jika tidak mengakui kesalahan yang telah kita lakukan, malah menyembunyikannya, itu akan menjadi bumerang buat kita.
Ketenangan akan kita capai jika senantiasa berpikiran positif kepada Allah. Sesungguhnya Allah tidak pernah menyia-nyiakan hamba-hamba-Nya yang saleh. Allah sangat mencintai dan menyayangi manusia yang selalu menerima keputusan-Nya dengan berpikiran positif dan ikhlas. Jangan sekali-kali berburuk sangka terhadap Allah, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau lusa.
Menerima dengan ikhlas setiap keputusan Allah memang tidak mudah. Tetapi apa pun hasil dari yang telah kita perjuangkan, itu yang terbaik buat kita. Jika tidakl ikhlas menerima setiap ketentuan-Nya, berarti kita telah melawan kehendak-Nya. Karena semua yang kita miliki itu adalah milik Allah. Yusuf Bin Al-Husain Ar-Razi mengatakan, “Sesungguhnya yang sangat berharga di dunia ini adalah ikhlas.”
Bagian kedua, membahas tentang keimanan. Dengan keimanan yang kuat dan senantiasa memelihara iman insya Allah kegelisahan bisa diatasi dan senantiasa mendapat limpahan rahmat dan kebahagiaan. Cobalah untuk terus menjadi muslimah yang tidak berkurang kadar keimanannya. Seperti yang dijelaskan oleh seorang ulama, “Barang siapa keadaannya hari ini seperti hari kemarin, dia adalah orang yang rugi; barang siapa keadaannya hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, dia adalah orang terkutuk yang jauh dari rahmat Allah; dan barang siapa tidak dalam keadaan makin bertambah, berarti dia dalam keadaan makin berkurang.” Pengintrospeksian diri harus dibiasakan untuk terus meningkatkan kadar keimanan. Hal itu bertujuan agar arah hidup kita terus sesuai dengan jalan yang benar. Dengan begitu, kita senantiasa terselamatkan dari bahaya kegelisahan.
Beberapa hal yang dibahas dalam bagian ini diantaranya adalah:
ü Merindukan Kematian, kematian adalah akhir dari segalanya. Banyak diantara kita yang sangat resah jika membicarakan kematian. Karena kita sadar akan banyaknya dosa yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Oleh karena itu, marilah kita segera bertobat. Untuk kehidupan yang kekal nanti, siapkan bekal karena kita memerlukannya. Karena dengan bekal itulah, kita siap, bahkan merindukan kematian.
ü Keangkuhan, diantara orang yang senantiasa gelisah hidupnya adalah orang yang selalu angkuh. Orang yang angkuh temasuk orang yang takabur serta. Padahal, orang yang takabur akan apa yang dimilikinya itu, tidak ada apa-apanya ketimbang Allah.harus kita ketahui bahwa orang yang menutupi kelebihannya akan semakin meningkatkan kualitas dirinya di hadapan orang lain. Dan, orang lain pun akan memberi hormat kepada orang seperti ini. Karena orang seperti ini tidak sombong, padahal dia bisa dan punya peluang untuk sombong. Jadi, hanya Allah-lah yang patut sombong karena Dialah pemilik alam semesta ini.
ü Menghitung Nikmat Allah, nikmat yang Allah beriksn kepada kita tidak sebanding dengan apa yang kita lakukan sebagai makhluk ciptaan-Nya. Allah berfirman, ... dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya ... (QS Ibrahim [14]: 34). Untuk itu, kita harusselalu mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan kepada kita.
ü Senantiasa Meminta Petunjuk kepada-Nya, Allah akan senang mendengar dan membantu kita yang memerlukan-Nya. Sebaliknya, jika kita tidak meminta bantuan-Nya, apalagi sampai tidak meyakini kekuasaan dan ayat-ayat Al-Quran, Dia akan marah besar.
ü Melakukan Kebaikan Sesuai Kemampuan, dalam ibadah yang disesuaikan dengan kemampuan kita, Allah memberi keterangan dalam firman-Nya, Hendaklah orang yang keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan serta kesempitan (QS Al-Thalaq [65]:7).
ü Takwa, orang yang memiliki ketaqwaan tinggi, akan mendapat karunia dari Allah Swt., seperti pertolongan, bimbingan, ketabahan jiwa, dsb.
ü Istighfar Menghilangkan Kegalauan, istighfar bisa membantu menyucikan hati dan pikiran sehingga kita semakin tercerahkan dalam mencari solusi dari setiap masalah.
ü Ilmu Yang Bermanfaat, janganlah merasa rugidengan materi, waktu, dan usia yang kita habiskan untuk mendapatkan dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat. Ilmu tidak akan berat kita bawa dan kita tidak akan rugi dengan belajar. Perlu kita ketahui, bahwa belajar untuk menuntut ilmu itu tidak akan habis materi yang kita gali. Semakin sering kita belajar dan semakin banyak ilmu yang kita gali, kita akan semakin mengetahui dan menyadari bahwa kita belum apa-apa.
Bagian ketiga, berisi tentang keluarga (pembahasannya seputar bagaimana menjadi muslimah sekaligus istri yang baik). Keluarga adalah penopang pertama dalam kesuksesan seseorang, tetapi tidak menutup kemungkinan keluarga adalah sumber dari setiap kegelisahan. Dalam membina sebuah keluarga, janganlah menjadikan materi diatas kebahagiaan dalam berumah tangga. Materi hanyalah sebagian kecil tujuan utama dari ikatan pernikahan, kebahagiaan dalam berumah tangga tidak akan terbeli dengan materi yang banyak, namun aka terasa dalam kerjasama membangun kelanggengan, mewujudkan keharmonisan, dan sharing kepahitan atau kebahagiaan dengan pasangan.
Wanita ikut berperan dalam sebuah keluarga. Jadilah istri yang salehah bagi suami. Jangan memberatkan beban suami dengan membuatnya bingung dan resah karena banyaknya permintaan yang kita ajukan. Kita harus taat dan patuh untuk mengabdi sebagai istri kepada suami. Rasulullah Saw bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepadamu harta simpanan yang terbaik bagi seseorang? Yaitu, perempuan salehah yang bila dipandang, dia menyenangkan, bila diperintah dia menaatinya, dan bila ditinggalkan dia menjaga dirinya”(HR Abu Dawud)
Bagian keempat, bagian terakhir dari buku ini berisi panduan praktis bagi para muslimah yang hendak menghilangkan kegelisahan. Tawakal menghadapi kegelisahan,memperkuat percaya diri, berlindung kepada Allah, serta berijtihad akan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kegelisahan yang ada dalam hati.
Ada 10 tips untuk menghilangkan kegelisahan, yaitu:
1. Mencintai pekerjaan atau aktivitas yang senantiasa kita lakukan.
2. Memelihara kebugaran tubuh atau fisik.
3. Memiliki target dan tujuan hidup yang jelas dan rasional.
4. Menjalani kehidupan apa adanya, serta mau dan siap menerima manis-pahit kehidupan.
5. Hiduplah untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
6. Jangan menyalahkan orang lain atas sesuatu yang menimpa kita.
7. Pandanglah orang yang berada di bawah kita, baik secara materi maupun dalam hal kesuksesan.
8. Membiasakan diri untuk tersenyum, suka bersenda gurau, dan bergaul dengan orang-orang yang optimis.
9. Membantu orang lain keluar dari rasa gelisah agar kita merasakan keberhasilannya.
10. Memanfaatkan waktu luang semaksimal mungkin untuk menikmati apa yang telah kita raih, dan menganggap hal ini sebagai terminal yang sangat penting untuk menghindari kegelisahan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar